Postingan

Bicara Tentang Palestina Dalam Kelas

Gambar
Hari ini sebelum menutup pembelajaran, ada satu pertanyaan yang diajukan kepada siswa, "Apa yang terjadi di salah satu belahan dunia saat ini?" Kebanyakan siswa menjawab kemarau atau panas. Wajarlah karena Makassar sudah 2 pekan lebih sangat panas.😊 Ketika disebutkan, "Saat ini yang terbaru adalah peperangan," Ada beberapa orang yang langsung tahu, ada juga belum dapat informasi Palestina-Israel.  Diputarkan video yang terjadi di Palestina agar mereka bisa melihat bagaimana kondisinya. "Apa yang bisa kita lakukan untuk mereka di sana?"  "Donasi, sedekah, memberi makan," ada juga yang jawabannya polos khas anak-anak. "Memberinya senjata," di mana kalian bisa dapat senjata, Nak.😄😄 "Hampir benar, Nak. Apalagi selain itu yang bisa kita lakukan?" Mereka masih berpikir, di antara mereka menjawab, "Kita doakan mereka."  Good, yang bisa kita lakukan saat ini selain mendonasikan harta yang kita miliki adalah dengan mendoak

Guru Aini

Gambar
  Buku ini nemu tidak sengaja. Awalnya mau mencari buku tentang pengembangan diri. Setelah baca sinopsinya sepertinya sangat bagus apalagi bahas dunia pendidikan. Itulah jodoh, lain dicari, lain yang didapat. Haha *** Buku ini penuh makna. Benturan antara idealisme dan realita menjadi seorang guru. Keinginan guru mencerdaskan dan kecemasan pada kemampuan muridnya.  Novel berjudul Guru Aini, Aini bukanlah nama guru melainkan nama siswa. Sedangkan nama gurunya sendiri adalah Desi.  Banyak kisah tentang tekad yang kuat mengalahkan hal untuk mewujudkan mimpi. Mulai dari tekad Bu Guru Desi dan juga tekad siswa istimewanya bernama Aini dalam menaklukkan matematika.  Guru Desi adalah sosok yang idealis dan pemberani yang membawanya menyusuri daerah terpencil dan tertinggal di pelosok Sumatera. Tahun demi tahun ia habiskan untuk mengajar matematika. Namun, siswa yang diajar didominasi oleh siswa tak pandai matematika. Bertahun-tahun itu pula ia tidak mengganti sepatu putih bergaris merah yang

Totto-Chan

Gambar
 Totto-chan Pernah bingung ketika melihat kelakuan murid atau anak kecil yang aneh, yang tingkat kekepoannya tingggi banget? Haha. Miriplah dengan  kelakuan Totto-chan saat dia di sekolah, ngegemesin tapi kadang ngeselin banget. 🙈🤣 Cerita dimulai dengan perjalanan Totto-chan menuju sekolah baru karena dikeluarkan dari sekolah lamanya. Guru di sekolah lamanya sering menganggap Totto-chan nakal dan sudah tidak tahan menghadapi kelakuannya yang aneh dan banyak bertanya. Padahal ia hanyalah anak kecil yang punya rasa ingin tahu besar. Cerita sepenuhnya akan bertempat di sekolah Tomoe, sekolah barunya. Di sana akan diperkenalkan dengan sosok kepala sekolah  bernama Mr. Kobayashi yang pengertian banget sama anak-anak. Totto-chan pada saat pertama kami mengunjungi sekolah baru ditemani Sang Ibu langsung bertemu kepala sekolah dan mengobrol dengan sosok  kepala sekolah. Ternyata Toto-chan mengobrol dengan kepala sekolah selama 4 jam. Bayangkan sesabar apa itu kepala sekolah. Iya, emang Tot

All About Me

Gambar
 The Journey Embun pagi menggelayut di dedaunan, langit nampak cerah, udara terasa sejuk. Tak berselang lama rerintik menindih tanah menambah basah sisa hujan semalam. Rerintik hanya terpaan angin yang hanya datang sejenak. Matahari pun muncul dari peraduannya.  Pukul 06.40 WITA, anak-anak berpakaian seragam sekolah sudah mulai banyak terlihat di atas kendaraan. Senin 9 Januari 2022 hari pertama masuk sekolah semester II. Tahun baru semester baru, dan semangat baru tentunya, insyaAllah.  Pukul 07.00 berada di lingkungan sekolah disambut oleh guru piket. Sebagian anak bahkan sudah ada yang datang lebih awal, ini menandakan memang mereka semangat sekali ke sekolah.  Di tangga lantai dua langsung disambut oleh salah satu murid dengan senyumnya. Masuk di kelas disambut dengan senyum oleh wajah-wajah polos khas anak-anak. Rasa yang akan selalu dikenang dan dirindukan nantinya. Hari Senin biasanya diswali dengan upacara atau minimal apel pagi, tetapi karena tadi rerintik hujan maka kegiatan

The Journey

Gambar
  Esok hari Senin, hari memulai a ktivitas dan kerja seperti biasanya setelah dua pekan libur semester. Libur ke mana saja? Hanya di rumah dengan beberapa kali fisik yang kurang sehat, mungkin efek capek selama mengikuti pendidikan, baru keluar semua setelah tak ada lagi aktivitas yang menguras pikiran. Hehe Libur sebelum-sebelumnya selalu ada kesempatan untuk pergi menikmati pemandangan alam. Tahun ini sama sekali tidak. Selain karena kondisi cuaca tidak memungkinkan juga karena teman-teman jalan yang dulu tak lagi bersama. Meski di rumah, namun tetap bisa jalan-jalan keliling Indonesia bahkan ke luar negeri secara gratis. Dengan membaca buku bisa menjelajah ke negara-negara lain tanpa harus membayar sedikit pun. Di antara buku yang dihabiskan di meja kerja dan sebagian besar di atas tempat tidur, hehe. "Sistem Pendidikan Finlandia, Novel Sesuk, Maaf Tuhan Aku hampir Porak-Poranda Karena Manusia, Seni Mendidik Anak Mandiri (bel lum selesai), dan buku Learning How to Learn"

Belum Jadi Guru Yang Baik

Gambar
  Journal Hari guru hanyalah pengingat, sejatinya tiap hari adalah hari guru. Hari di mana untuk merefleksikan segala bentuk aktivitas dalam kelas. Melalui refleksi itu dapat disimpulkan bahwa BELUM JADI GURU YANG BAIK, karena masih banyak siswa yang belum menemukan potensi terbaiknya selama di sekolah, belum semua terakomodir kebutuhan belajarnya. Semua anak memiliki kemampuan hanya butuh stimulan untuk memunculkannya. Formulasi stimulan itu belum mampu ditemukan karena masih jauh dari kata "guru yang baik" Jika kemarin ada yang mengucapkan kata terimakasih telah membimbing dan mengajarkan ilmu, maka hari ini ingin mengucapkan terimakasih kepada siswa, karena sebagai guru banyak belajar dari siswa, belajar bersabar, belajar memahami, belajar menerima bahwa pendidikan adalah kerelaan hati dalam berjuang. Jikalau apa yang disampaikan kemarin dan hari ini tidak berdampak bagi siswa, masih ada hari esok, karena setiap orang memiliki momentum berbeda untuk berubah. 

Keputusan Berbasis Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin

Gambar
  Keputusan Berbasis Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin? Sebagai seorang guru dalam mengambil keputusan yang efektif tidak terlepas dari pandangan seorang bapak pendidikan Ki Hajar Dewantara yaitu  Pratap Triloka dan sistem among untuk membangun karakter dan pengambilan keputusan berbasis nilai kebajikan. Filosofi Pratap Triloka Ing ngarsa sung tulada bahwa seorang pemimpin harus memberikan teladan, apakah dilihat atau tidak oleh pandangan orang lain. Terutama seorang guru harus memberikan contoh dan praktik baik kepada murid dalam hal tingkah laku atau pengajaran.  Ing madya mangun karsa guru  memabangun semangat, motivasi, menjadi penengah, dan pamong untuk membantu murid menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan terhadap permasalahannya secara mandiri. Tut Wuri Handayani guru sebagai pamong memberikan dorongan kepada murid untuk mengambil ke