Bicara Tentang Palestina Dalam Kelas


Hari ini sebelum menutup pembelajaran, ada satu pertanyaan yang diajukan kepada siswa, "Apa yang terjadi di salah satu belahan dunia saat ini?"

Kebanyakan siswa menjawab kemarau atau panas. Wajarlah karena Makassar sudah 2 pekan lebih sangat panas.😊

Ketika disebutkan, "Saat ini yang terbaru adalah peperangan," Ada beberapa orang yang langsung tahu, ada juga belum dapat informasi Palestina-Israel. 

Diputarkan video yang terjadi di Palestina agar mereka bisa melihat bagaimana kondisinya. "Apa yang bisa kita lakukan untuk mereka di sana?" 

"Donasi, sedekah, memberi makan," ada juga yang jawabannya polos khas anak-anak. "Memberinya senjata," di mana kalian bisa dapat senjata, Nak.😄😄

"Hampir benar, Nak. Apalagi selain itu yang bisa kita lakukan?" Mereka masih berpikir, di antara mereka menjawab, "Kita doakan mereka." 

Good, yang bisa kita lakukan saat ini selain mendonasikan harta yang kita miliki adalah dengan mendoakan saudara-saudara kita di sana. Kita berbisik di tanah tapi terdengar di langit.

"Tapi mereka bukan saudaraku, karena beda Ibu-bapak," jawab salah satu anak dalam kelas. "Nak, Siapa bapak dan Ibu kita yang pertama?" Tanya balik ke mereka. "Adam dan Hawa," serentak semua 22 anak yang hadir hari ini menjawab. "Siapa Ibu-Bapak pertama orang-orang Palestina?" kembali mengajukan pertanyaan untuk membuka logika mereka. Mereka menjawab sama dengan jawaban sebelumnya. Jadi dapat kita simpulkan bahwa kita bersaudara. 

Hanya sisa beberapa menit lagi masuk waktu sholat Ashar, langsung jelaskan saja bahwa kita ada bersaudara karena seniman, saudara sebangsa dan setanah air, dan saudara karena hubungan darah atau kekeluargaan.

Yuk, mari kita doakan untuk saudara-saudara kita yang ada di Palestina. 

70 tahun lebih sejak Yahudi berdatangan, penduduk Palestina terus digencet habis. Diusir, dibangun tembok-tembok pemisah. Dan semua diputarbalik faktanya. Seolah Palestina-lah penjajahnya. Palestina terorisnya. 

Soekarno mendukung Palestina. Dia menolak Israel main di Asia Games 1962, Soekarno juga menyuruh timnas Indonesia batal bertanding dgn Israel. Soekarno tahu persi, perjuangan untuk merdeka itu mahal.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belum Jadi Guru Yang Baik

Guru Aini