Merindu Ukhuwah (Ikatan Kasih Sang Ilahi)
Sapaan hangatmu di saat kita berjumpa.
Eratnya genggaman tanganmu.
Api semangat yang terlihat di dalam matamu.
Rangkulan tangan saat senggang menyapa
Obrolan hangat yang selalu temani hari
Di balut manis dengan butir-butir mutiara dakwah
Malam teramat sunyi, kala mengingat pesan pesanmu wahai perindu Nabi, Hati rasanya perih,kala kalam ilahi tersaji dalam seduhan kalbu yang merindu.
Tiada yang perlu dikhawatirkan antara jarak dan kesenjangan pandangan. Tiada yang perlu dirisaukan, sekalipun kau telah mengibarkan iman, sedang kami masih tertatih mengayunkan,yang perlu dikhawatirkan adalah kala hati berhenti menyeduh kebaikan, kala doa tak lagi terlisan dalam tautan Sang Rahman, Ketika prasangka lebih ditinggikan daripada seruan ilahi.
Bermula dari perjumpaan, Lalu ukhuwah tersimpulkan,
Hati yang kau hadirkan dalam setiap perhatian, Belaian iman dan doa yang selalu kau seduhkan, impian dan harapan yang selalu kau panjatkan seakan menambah eratnya persaudaraan ini, Harapan yang kau tuangkan, menjadi harapan kami semua.Meski waktu terus berjalan sendiri, kita tetap berjalan bersama, berjuang bersama,dan tersenyum bersama.
Biar persaudaraan kita lepas ikatan darah. Namun, terhimpun dalam ikatan kasih Illahi. Jelaslah ukhuwah ini adalah anugerah, titipan Allah yang begitu melimpah.
Ukhti fillah...
tiada harap yang kupinta selain keikhlasan dan kesabaranmu tuk menggandengku meniti jalan iman. Selalu tersemat dalam do'a. Semoga tetap dalam kebaikan.
Semoga kita ditetapkan dalam istiqamah dalam mengikhtiarkan cit- cita ummat yang mulia, Karena kita satu tujuan dan satu arah. Bertemu karena ummat, bertahan di jalan dakwah dan berpisah untuk ummat...
Dan inilah sedikit dariku, sepotong sajak untukmu para perindu.
by Sulfiana
Masyaallah teruslah menulis. I love you sis...
BalasHapusHehe..Masyaa Allah sang pujangga.
BalasHapusMasya Allah... terus berkarya,,tetap semangat
BalasHapus