Generasi Alpha
Tahun ajaran baru, kelas baru, semangat baru. Inilah momen hari ini, Senin, 18 Maret 2022. Sebelum pukul 07.00 murid sudah banyak murid berdatangan. Pukul 07.00 lapangan sudah terlihat ramai oleh orang tua murid kelas satu. Momen ini terjadi setiap awal tahun ajaran baru, antusiasme orang tua untuk mengantar dan melihat anak masuk sekolah.
Di kelas pun lebih dari setengah dari jumlah murid sudah menempati bangku masing-masing. Rangkaian masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) di awali dengan sambutan kepala sekolah, kemudian dilanjutkan dengan aktivitas di kelas ditemani oleh Harnida Harun . Mulai dari salat duha, Perkenalan, mengisi lembar asesmen diagnosis.
Banyak hal menarik yang membuat terkekeh dengan tingkah-tingkah murid. Bahkan ada ada yang baru nyadar, ternyata ia sudah naik di kelas lima. Dari sekian keunikan ada satu ingin diceritakan lewat tulisan ini.
Pada saat istirahat semua mengeluarkan bekal yang dibawa. Salah seorang murid menghampiri, "Apa kantin buka?" Tanya murid itu. "Kemungkinan tidak buka, Nak."
Sebagian murid berada ada di depan kelas, sebagian pergi membeli buku tulis Al-Qur’an, dan sebagian lainnya main dalam kelas. Beberapa saat kemudian, murid yang bertanya tadi menghampiri, "Tadi ta bilang kantin tidak buka. Di bawah ada penjual bakso, berarti ta bohong." Dengan wajah sedikit kecewa.
"Oh, iyakah? Hari ini kita pulang pukul 10.00 sehingga kantin tidak buka. Nanti mulai hari Rabu kantin buka karena pulang sekolah pukul 16.00. Aku kiranya seperti itu, Nak."
"Oh, begitu. Maaf saya salah paham." Sambil ia menoleh ke samping.
Inilah generasi Alpa. Generasi yang katanya no gadget no life. Teknologi sudah berteman dengan mereka sejak kecil. Peran orang tua menjadi sangat dibutuhkan dalam masa perkembangan dan pertumbuhan generasi ini.
Komentar
Posting Komentar