Wawancara Tentang Perempuan Masa Kini
Seorang reporter tabloid fajar pendidikan minta wawancara. Tema yang dia tanyakan adalah tentang Perempuan Masa Kini dan Pendidikan.
Ada delapan pertanyaan yang diajukan. Tentu aku menjawab sesuai ilmu, keadaan diri, dan keadaan sekitar.
Dari delapan pertanyaan, aku menulis pertanyaan terakhir dari sang reporter. "Apa saran dan harapan Anda sebagai seorang perempuan untuk perempuan-perempuan di luar sana?"
Tantangan terbesar seorang perempuan ada pada dirinya sendiri. Merasa insecure dan membatasi diri. Orang yang berhenti melampaui keterbatasannya, dia sedang berhenti menjadi lebih baik.
Lampui keterbatasan kita (push the limit). Bangun kebiasaan yang baik. Jadilah perempuan yang belajar dan membelajarkan. Jadilah perempuan yang bergerak dan menggerakkan.
Satu-satunya yang pasti terjadi adalah perubahan. Teruslah berubah lebih baik melalui proses belajar dan pengalaman.
Perempuan sudah diciptakan dengan keindahannya. Jaga keindahan itu dengan akhlak yang mulia.
Jika sudah punya pekerjaan, alangkah lebih baik jika membuat second plan (rencana kedua) untuk kehidupan dunia, tetapi jangan pernah menomorduakan urusan akhirat.
Kita sebagai perempuan memiliki kekuatan lebih dari cantik. Cantik yang tidak perlu dipaparkan melalui pakaian-pakaian seksi, cantik yang tidak perlu diumbar dengan rambut melambai dan tinggi yang semampai. Kita tak perlu mengikuti konsep cantik yang merajalela di tv atau media sosial.
Syukuri atas pemberian Sang Pencipta, hargai diri sendiri. Jadilah versi terbaik menurut diri kita sendiri.
Semoga perempuan-perempuan masa kini menjadi perempuan yang tangguh dan mandiri serta menjadi pilar peradaban suatu bangsa. Perempuan yang lebih mengenal agama dan penciptanya, sehingga dari rahim-rahimnya akan lahir generasi gemilang.
Komentar
Posting Komentar