Nasihat yang Terkenang
Nasihat akan selalu dibutuhkan dalam kehidupan. Dalam keterpurukan, jalan akan menjadi terarah dengan nasihat. Al-Quran dan Hadits juga sudah menuturkannya dengan jelas. Dalam QS. Al-'Ankabut: 2
"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan, 'Kami telah beriman' sedang mereka tidak diuji lagi?"
Jatuh bangun kehidupan manusia akan selalu ada. Semakin tinggi derajat seseorang, maka akan semakin tinggi terpaan angin yang didapatkan. Kata nasehat memang tidak sepenuhnya dapat merepresentasikan kesulitan hidup yang dialami. Kata nasehat ini hanya bagian dari penjelasan perjalanan hidup yang memang seharusnya dilalui.
"Jangan kamu merasa lemah dan jangan bersedih, sebab kamu paling tinggi derajatnya jika kamu beriman." (Q.S Ali Imran: 139)
Ada beberapa orang dibesarkan oleh sulitnya kehidupan, bahkan ia dewasa sebelum waktunya. Kembali lagi bahwa nasehat adalah pondasi yang selalu menguatkan meski dicaci atau bahkan direndahkan sekalipun. Namun, karena yakin bahwa sesungguhnya Rabb itu dekat, bahakan sangat dekat bagi hamba yang selalu mengkhususkan tempat di dada-dada mereka.
Selalu teringat perkataan seseorang, "Tidak mengapa ketika yang dizalimi adalah kita, asal bukan kita yang menzaliminya, fokus kita adalah Surga." Kalimat ini selalu menasehati diri untuk menjadi hamba yang taat pada-Nya. Sebagaimana Rasulullah yang selalu sabar atas segala ujian yang didapatkannya. Yah, karena pondasi iman, sabar, dan syukur.
By. Sulfiana
Komentar
Posting Komentar